بسم الله الرحمن الرحيم
وليحذر كل الحذر أن يستغفر بلسانه وقلبه مصر على بقائه على الظلم والجور وعدم إقامة الحدود وبقائه على الغش للرعية فيبوء بغضب من الله سبحانه فإنها صفة اليهود وقد ذمهم الله تعالى على ذلك ولأنه نوع استهزاء وقد صرح العلماء بأن هذا الاستغفار ذنب . (كفاية الأخيار - ج 1 / ص 199)
“… hendaknyaseoranghambasangatberhati-hatiuntukberistighfardenganlisandanhatinya, (namun) terusdalammelakukankezaliman, kedurhakaan, tidakmelaksanakanhudud, danterusdalammenipurakyatnyasehinggadiamendapatkanmurkadari Allah swt, sesungguhnya yang demikianituadalahsifatyahudi. Allah swttelahmencelamerekaatasperbuatantersebut, karenatergolongistihza’ (mempermainkan Allah swt).Para ulamasecarajelastelahmenyatakanbahwaistighfarsemacaminiadalah DOSA!” (KifayatulAkhyar, hlm 199)
Apa yang dituliskanolehSyaikhTaqyuddin Abu Bakar bin Muhammad Al-HusainidalamkitabbeliauKifayatul-Akhyar, rupanyatelahbanyakdiabaikanolehmasyarakat. seolah-olahistighfarsemata-matahanyapenghiasbibirsaatmemasuki masjid, pembasahlisansetiap kali selesaishalat, tanpamenghayatiesensidariistighfaritusendiri. Berapabanyakistighfarterpanjatkan yang bukanmalahmembuahkanpengampunantapijustruhanyamenambahdosa, semakinberistighfarsemakinbertambahdosa.yaitusaatkemaksiatanterusdilakukan, tidakditerapkannyahudud(hukum-hukum Allah swt) terusdibiarkan, tanpaadausaha, tanpaadadakwah, tanpaadaaktifitasizalatulmunkar (cabangdariamarmakrufnahimunkar). wal-'iyaadzubillaah...
0 Response to "Istighfar yang berdosa"
Posting Komentar